Menurut Pusat Pelaporan & Analisis Transaksi Australia, Crown Resorts, grup kasino terbesar di negara itu, telah setuju untuk membayar denda AU$450 juta (US$293 juta) karena melanggar undang-undang anti-pencucian uang dan anti-terorisme di kasino-kasinonya di Melbourne dan Perth antara 2016 dan 2022.
Crown mengakui bahwa “gagal menilai dengan tepat risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme yang mereka hadapi, dan untuk mengidentifikasi serta merespons perubahan risiko dari waktu ke waktu.”
CEO, Ciarán Carruthers, mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Pertama dan terpenting, saya ingin menegaskan kembali bahwa kegagalan sejarah ini tidak dapat diterima dan atas nama Crown Resorts, pemilik dan kepemimpinan baru kami, saya meminta maaf atas kegagalan di masa lalu.
“Tidak ada tempat untuk pencucian uang atau pendanaan terorisme di Crown atau di manapun dalam komunitas kami, dan kami akan terus berinvestasi dalam mengembangkan kerangka kerja yang canggih dan kuat, didukung oleh kemampuan yang tepat untuk memerangi perilaku ilegal ini.”
Menyusul investigasi jurnalistik 2019 dan Royal Commission 2021, serangkaian pelanggaran terungkap termasuk infiltrasi oleh sindikat kriminal internasional dan transfer ilegal sekitar AU$160 juta dari Tiongkok antara 2012 dan 2016.
Penyelesaian ini harus disetujui oleh Pengadilan Federal, yang akan menyidangkan kasus tersebut pada 10 dan 11 Juli.
Recent Comments